tugas softskill bahasa indonesia alinea

Sabtu, 24 Desember 2011

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
TUGAS 1
Membuat Alinea Dengan Topik Bebas
PERGI TEGANG PULANG LOYO
            Kota Jakarta memang tempat untuk mencari nafkah. Sayangnya, kota ini bukan tempat tinggal lagi bagi kebanyakan orang yang brepenghasilan pas –pasan. Bagi mereka, tempat tinggal mau tidak mau, suka tidak suka, harus menyingkir ke lingkar luar Jakarta(Botabek).
            Berarti sarana transportasi merupakan hal yang mutlak. Akibat jam kerja yang hampir bersamaan, resiko bertumpuknya commuter ( orang yang pulang pergi dari tempat kerja) di perjalanan tak terhindarkan. Bagi mereka, ketegangan dan keloyoan adalah suasana rutin setiap pagi dan sore hari.
            Maka muncullah kiat dan strategi para commuter agar perjalanan mereka sedikit nyaman. Berangkat lebih pagi dan sarapan di bus seakan – akan menjadi kebiasaan bagi para commuter. Di Jakarta, jam keberangkatan menentukan apakah seseorang akan terjebak macet atau tidak.
            Sekarang di Jakarta sendiri banyak disediakan angkutan umum untuk mengangkut ribuan orang yang akan melakukan aktivitasnya. Salah satunya adalah layanan busway yang menjadi idaman bagi para commuter. Selain itu juga ada kereta commuter line yang menjadi primadona bagi para commuter yang bermukim di Botabek.
            Setiap tahun penduduk Jakarta selalu bertambah. Mereka biasanya datang dari daerah untuk mengadu nasib mencari pekerjaan. Banyak dari mereka yang bekerja sebagai pekerja pabrik ataupun sebagai pekerja kantoran. Dengan bertambahnya jumlah commuter yang ada di daerah Jakarta mengakibatkan jumlah sarana transportasi umum semakin terbatas. Kendaraan pribadipun menjadi sasaran para commuter, yang memunculkan istilah liften dan naik om-om (omprengan). Daerah yang biasa digunakan antara lain di bawah jembatan fly over Tomang bagi pemukim sekitar Tangerang dan di bawah jembatan fly over Cawang bagi pemukim sekitar Bekasi dan masih banyak lagi contohnya.   
            Andaikata Jakarta menciptakan sarana – sarana pendukungnya secara lebih terpadu dan manusiawi, hasil yang didapat pasti akan lebih dari yang ada kini. Atau, kalau kota metropolitan ini mau berbagi lapangan pekerjaan dengan daerah lingkar luarnya, bisa jadi siang hari ‘semut –semut’ yang merubung manisnya Jakarta tidak sepadat sekarang.
            Di satu sisi Jakarta sudah memperlihatkan fisik yang lumayan gagah. Namun disisi lain, sudahkah mental pemukimnya secantik bangunan – bangunan yang dilahirkannya?. Lepas dari jawaban itu, yang jelas denyut nadi Jakarta tidak pernah berhenti. Selasai para pekerja formal “menyantapnya” dari pagi sampai sore, giliran para pekerja malam bergulir. Keluar dari persembunyiannya untuk mengisi persembunyian lain.    

TUGAS 2
Topik alinea : Sastra daerah sangat erat hubungan dengan sastra nasional.
Indonesia merupakan suatu Negara yang berbentuk kepulauan. Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Setiap dearah mempunyai kebudayaan masing – masing dan ini mengakibatkan perbedaan gaya bahasa dari setiap daerah. Namun bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu atau lebih dikenal sebagai bahasa nasional. Setiap daerah mempunyai ciri khas sastra, dan sastra daerah tidak bisa lepas dengan sastra nasional, karena kalau tidak ada sastra nasional kita tidak bisa mengerti tentang sastra daerah dari setiap wilayah Indonesia. Jadi, sastra daerah sangat erat hubungan dengan sastra nasional. 
Topik alinea: Adanya sesama manusia dan prinsip kemanusiaan membuat kita melihat aspek fundamental lain, bahwa manusia itu makhluk social.
            Adanya sesama manusia dan prinsip kemanusiaan membuat kita melihat aspek fundamental lain, bahwa manusia itu makhluk social. Sebagai makhluk social manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Mereka saling membutuhkan untuk kalangsungan hidup mereka. Saling membantu dalam segala aspek kehidupan
Topik alinea : Sebagai manusia kita perlu belajar dari pengalaman – pengalaman orang lain.
            Dalam menjalani hidup sering kali kita dihantui rasa takut atau rasa kekhawatiran. Kita merasa tidak bisa melewati rintangan yang ada dihadapan kita, takut bertindak dalam menghadapi suatu masalah. Sering kali untuk menghadapi masalah manusia sesekali melakukan konsultasi ke seorang spikolog untuk sekedar tukar pikiran. Sebagai manusia kita perlu belajar dari pengalaman – pengalaman dari orang lain. Hal ini dapat bermanfaat bagi diri kita untuk membantu dalam memecahkan masalah yang kita hadapi. Kita bisa melihat contoh dari orang lain kita bisa membayangkan apa yang terjadi jika kita salah bertindak.
Topik alinea  : Tambahan penduduk yang melebihi tambahan produksi dapat menyababakan tingkat kemakmuran menjadi berkurang.
            Sekarang ini jumlah penduduk di Indonesia bisa dikatakan meningkat disbanding tahun – tahun sebelumnya. Akibatnya semakin banyak pula kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti lapangan pekerjaan, kebutuhan pangan, sandang dan papan serta kebutuhan hidup lainnya. Tambahan penduduk yang melebihi tambahan produksi dapat menyebabkan tingkat kemakmuran menjadi berkurang. Banyak rakyat terutama yang berpenghasilan dibawah rata-rata tingkat perekonomian bisa dibilang pas-pasan. Upah atau UMR yang diberikan oleh pemda setempat hanya cukup untuk kebutuhan makan mereka sehari-hari. Banyak anak kecil yang kekurangan gizi dan banyak anak kecil yang putus sekolah karena membantu orang tua mereka dengan menjadi pangamen atau mencari barang bekas. Ini merupakan “PR” bagi pemerintah Indonesia yang tidak pernah bisa terselesaikan dengan tuntas.
Topik alinea: Cinta kasih yang sejati meminta korban
            Seseorang ketika tumbuh menjadi dewasa mereka mengalami fase yang disebut gejolak kawula muda. Hal ini bisa ditandai dengan mulai menyukai lawan jenisnya atau dengan dilihat dari berubahnya bentuk fisik. Untuk pria biasanya suara menjadi besar atau berat, untuk wanita biasanya haid atau menstruasi. Tetapi akhir-akhir ini tingkat kedewasaan sering disalah artikan banyak remaja yang kebablasan karena orang tua tidak mengawasi pertumbuhan buah hati mereka. Cinta kasih yang sejati memakan korban, banyak remaja yang nekat mengakhiri hidupnya karena ditinggal oleh sang pacar. Mereka melakuakn hal tersebut karena pengaruh dari sinetron atau trend yang sedang marak di dunia nyata.     

tugas sofskill bahasa indonesia 2

Senin, 17 Oktober 2011

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Pengertian Diksi atau Pilihan kata, Gaya bahasa

Jika kita menulis atau berbicara, kita selalu menggunakan kata. Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok kata, klausa, kalimat, paragraph dan akhirnya sebuah wacana.
Di dalam sebuah karangan, diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi.

Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna.
•        Makna sebuah kata / sebuah kalimat mrpkan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1.      Makna Leksikal :  makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku yang bermakna “‘ banyak buku.”
2.      Makna Referensial dan Nonreferensial : Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen. Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial).
3.      Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran badannya normal.  Makna konotatif adalah: makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.






PENGERTIAN DAN CIRI – CIRI KALIMAT EFEKTIF

Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1.Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
4.Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
6.Keparalelan atau Kesajajaran
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
7.Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
PENGERTIAN MAJAS ATAU GAYA BAHASA
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
MACAM – MACAM GAYA BAHASA ATAU MAJAS

Majas perbandingan

1.      Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
1.      Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
1.      Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
2.    Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
3.     Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
4.    Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
5.     Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
6.     Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
7.     Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
8.     Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
9.     Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
10.                        Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
11.   Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
12. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
13.  Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
14. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
15. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
16.  Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
17. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
18. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
19. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
20.                      Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
21. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
22.                       Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

Majas sindiran


1.      Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.seperti
2.    Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.     Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
4.    Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.     Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas penegasan


1.      Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.    Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
3.     Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.    Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.     Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
6.     Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
7.     Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8.     Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.     Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10.                        Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11.   Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.  Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.  Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.                      Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.                       Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.                        Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24.                       Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.                       Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
MAJAS PERTENTANGAN
1.      Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.    Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3.     Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4.    Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.     Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.
SUMBER : http://www.google.com/

tugas softskill bahasa indonesia 1

Kamis, 22 September 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA SOFTSKILL
PENGARUH DAN PERANAN BAHASA INDONESIA
PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan.
Pemikiran seseorang tentunya akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah “dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin disampaikan seorang penulis. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa. Entah sekedar bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan. Filsafat juga tidak dapat lepas dari bahasa. Banyak filsuf yang justru mengawali pemikirannya dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh ‘hanya’ dari penggunaan kata-kata atau pemikiran. Sangat penting untuk dapat tetap berpikir kritis dalam mengerti ucapan seseorang maupun teks.
Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan bahasa. Antara lain dengan
- akal, yang sangat erat dengan logika.                                                              
- Makna dan interpretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan bahasa.
- Konvensi, karena tanpa konvensi bahasa tidak ada artinya karena tidak dimengerti oleh semua orang.
- Dimensi bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang dan bersifat universal dan ilmiah.
- Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi pemahaman seseorang.
Dan dari sinilah kita kemudian dapat mencoba menganalisa sebuah teks atau tanda dengan aliran-aliran yang berkembang dari filsafat bahasa
Teori-teori yang berkembang dalam filsafat bahasa inilah yang kemudian menjadi alat bagi setiap orang untuk dapat lebih mengeksploitasi sebuah pemikiran, baik yang terucapkan maupun dalam bentuk teks.Mungkin akan terkesan “ah, bahasa kan sama saja dengan perbincangan sehari-hari, apa susahnya sih? Toh, ucapan-ucapan itu bisa saja mudah dimengerti.” Memang kesannya bahasa tidak ada kaitannya dengan filsafat. Tapi Bahasa ternyata tidak hanya mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dapat menjadi hal yang kompleks. Sebuah perjanjian antar negara juga menggunakan bahasa yang disepakati pihak-pihak yang terkait agar tercapai kesepakatan. Tanda-tanda yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari juga bagian dari bahasa. Contoh, rambu-rambu lalu lintas tentu akan sangat tidak efisien jika dituliskan dalam bentuk huruf.
Penggunaan bahasa mengenal berbagai variasi. Bahasa yang digunakan oleh seseorang akan berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang lain. Kevariasian bahasa itu dipengaruhi oleh siapa yang berbicara, lawan bicara, situasi, topik pembicaraan, dan sebagainya. Del Hymas merinci faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa menjadi delapan faktor. Kedelapan faktor itu adalah :
1.      setting and scence, yang mengacu pada tempat dan waktu terjadinya komunikasi,
2.    participant, yang mengacu kepada peserta komunikasi yang terdiri atas pembicara/pengirim, pendengar/penerima,
3.     ends (pupose and goals), yang mengacu kepada tujuan dan hasil atau harapan mengadakan komunikasi,
4.    actsequence, yang mengacu kepada bentuk dan isi pesan komunikasi,
5.     key, yang mengacu kepada gaya, ragam bahasa yang digunakan dalam komunikasi,
6.     instrumentalities, yang mengacu kepada sarana atau perantara yang digunakan dalam komunikasi dan bentuk tuturan, bahasa, dialek,
7.     norms, yang mengacu kepada norma perilaku dalam berinteraksi, interpretasi komunikasi, dan
8.     genres, yang mengacu kepada bentuk dan jenis bahasa yang digunakan dalam komunikasi, misalnya cerita, prosa puisi

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa dan sastra Indonesia. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita  menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dirasakan memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Apabila seorang pendidik mengunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh oleh anak-anak didiknya.
PERAN BAHASA INDONESIA SECARA GLOBAL
Mengapa manusia menciptakan bahasa? Dan kenapa juga bahasa di dunia ini beraneka ragam?. Manusia merupakan mahkluk ciptaan tuhan yang paling sempurna (jangan tertawa, karena ini pertama kalinya aku berbicara bijak) manusia senantiasa mendayagunakan akal dan budinya untuk mempermudah hidupnya, menciptakan alat untuk bertahan hidup, menciptakan PS biar kita bisa maen game, menciptakan TV biar kita bisa nonton anime, menciptakan PC biar kita bisa menyelesaikan tugas dengan cepat. Dan seriring dengan perkembangan itu manusia juga menciptakan bahasa, yang terus berkembang dari generasi ke generasi.

Mungkin selama ini kita sering menganggap atau kurang memperhatikan betapa pentingnya bahasa. Hal itu akan kita sadari kalau kita sudah menemui jalan buntu, tidak bisa menggunakan bahasa, atau mungkin tdak mengerti bahasa asing, karena bukan bahasa kita. Sama seperti yang aku rasakan, merasa bodoh dalam berbahasa, karena kesalahan terbesar aku adalah kurang memperhatikan arti penting dari apa itu bahasa. Coba saja aku sedikit meluangkan waktu untuk memahami arti penting dari bahasa, dengan bagitu kan akan termotivasi untuk lebih dan lebih mendalami apa yang namanya bahasa jepang (hehe).

Menurut Larry L. Barker bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan, interaksi, dan transmisi informasi.
1.      Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2.    Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
3.     Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh dalam kehidupan kita karena kalau tidak ada bahasa Indonesia kita tidak bisa saling berkomunikasi antar suku bangsa yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional yaitu menjadi bahasa pemersatu antar bangsa. Bahasa Indonesiaberperan di segala bidang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, beragama, berbudaya, dan bermasyarakat.
Sumber google.com

nyanyiann...........

Kamis, 02 Juni 2011

Listen,
To the song here in my heart
A melody I've start
But can't complete

Listen, to the sound from deep within
It's only beginning
To find release

Oh,
the time has come
for my dreams to be heard
They will not be pushed aside and turned
Into your own
all cause you won't
Listen....

[Chorus]
Listen,
I am alone at a crossroads
I'm not at home, in my own home
And I tried and tried
To say whats on my mind
You should have known
Oh,
Now I'm done believin you
You don't know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice
you gave to me
But now I gotta find, my own..

You should have listened
There is someone here inside
Someone I'd thought had died
Sooo long ago

Ohh I'm free now and my dreams to be heard
They will not be pushed aside on words
Into your arms
All cause you won't
Listen...

[Chorus]

I don't know where I belong
But i'll be movin on
If you don't....
If you won't....

LISTEN!!!...
To the song here in my heart
A melody I've start
But I will complete

Oh,
Now i'm done believin you
You dont know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice, you think you gave to me
But now I gotta find, my own..
my ownn...


 This is just another day that I would spend
Waitin' for the right one.
Staring at the night and wishin' I could be the one
To feel the warm sun.
You're a dream, but I'm wide awake
I'm in Heaven, for heaven sakes
So get ready, (get ready) I'm ready now (get ready)
I could never need you more than now

You were worth waiting for
You the one that I adore
Hold on to me tight
For once in my life
You were worth waiting for
You the one that I adore
This kind of love you'll only find
Once in a lifetime, once in a lifetime

Tell me that your living in a place
Where no one else can find you.
Tell me that your sanging out my name,
Hoping that I'll hear you.
Tell me "No" and I'll fade away,
But this is lovin that I won't waste
So get ready, (get ready) I'm ready now (get ready)
I could never need you more than now

You were worth waiting for
You the one that I adore
hold on to me tight
For once in my life
You were worth waiting for
You the one that I adore
This kind of love you'll only find
Once in a lifetime, once in a lifetime

What are the words, I'm needin' to hear
How do I know if I'll ever love again
Seeing your face makes everything clear (clear) clear
And I will never be the same

You were worth waiting for
You the one that I adore
hold on to me tight
For once in my life
You were worth waiting for
You the one that I adore
This kind of love you'll only find
Once in a lifetime, once in a lifetime 
 
lagu Beyonce

TUGAS TOU 9

Kamis, 14 April 2011


TUGAS TOU 9
BAB 13 & 14  UANG, BANK dan PENCIPTAAN UANG


Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut:
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang

tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Fungsi Uang
Uang memainkan beberapa peranan atau berfungsi banyak, untuk itu perlu dibedakan fungsi yang satu dengan yang lain secara jelas
Uang Berfungsi Sebagai Satuan Hitung ( Unit Of Account )
Fungsi ini menunjukkan bahwa dengan uang orang dapat mengukur dan membandingkan nilai atau harga suatu barang atau jasa sehingga memudahkan seseorang untuk melakukan pertukaran/transaksi karena sudah ada penunjuk nilai nya

Uang Sebagai Alat Tukar dan Pembayaran (Medium Of Exchange)
Dengan uang pihak yang akan bertransaksi tidak perlu mencari orang yang harus mempunyai double coincidence of wants melainkan cukup menukarkan atau membeli barang dan jasa dengan uang tersebut dan kemudian dia l membeli atau menukarkan barang lain sesuai dengan kebutuhan nya.

Uang Sebagai Penyimpan Nilai ( Store Of Value )
Dengan uang orang dapat menyimpan atau mengakumulasikan kekayaan dan asset nya atau untuk transaksi di masa yang akan datang atau untuk memperbayak minimbun kekayaan nya

Uang sebagai Pengukur dan Pencicilan Utang ( Standard of Deffered Payment )

Teori Uang dan Motif memegang Uang

Macam-macam Uang :
- Uang Kartal:
Uang yang diakui dan sah sebagai alat pembayaran baik kertas maupun logam
- Uang Giral:
uang yang diakui sebagai alat pembayaran akan tetapi hanya “sah” bagi fihak-fihak yang mengakui dan menerimanya
Motif Memegang Uang
Transaksi (Transaction Motive).
Berjaga-jaga (Precautionary Motive).
Spekulasi (Speculation Motive).

Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yangmemerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.

Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahandana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Banksentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

Fungsi Bank Sentral :
1. Melaksanakan kebijakan moneter dan Keuangan.
2. Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan
3. Memelihara cadangan / cash reverse bank umum
4. Memelihara manajemen cadangan devisa negara ;
- Internal reverse : Untuk keperluan jumlah uang yang beredar
- External reverse : Untuk keperluan alat pembayaran international
5. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan. Fungsi pengawasan dalam bentuk :
- Prudential Supervision : Pengawasan bank yang diarahkan agar individual bankdapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi
- Monetary Supervision : Menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehinggabank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakanekonomi pemerintah lainnya
6. Mengawasi kredit
7. Sebagai Banker’s Bank atau Lender of Last Resort
8. Memelihara stabilitas moneter
9. Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi
10. Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat

2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatandana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan Moneter adalah kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah, yangberkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasiekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yangtinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Tujuan Kebijaksanaan moneter :
1. Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
2. Mengarahkan penggunaan uang dan kredit, sehingga nilai uang negara yangbersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya
3. Mendorong produsen untuk meningkatkan kegiatan produksinya
4. Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara maupun masyarakat

Mekanisme Penciptaaan uang
Bila penciptaan uang kartal dilakukan oleh Bank Sentral, maka penciptaan uang
giral dan uang kuasi oleh BPUG, dilakukan melalui tiga cara sebagai berikut :

1. Melalui Transformasi
Penciptaan uang terjadi saat seseorang menyetor uang kartal ke
BPUG untuk dimasukkan ke dalam rekening giro, atau ke dalam
deposito berjangka, atau tabungan
2. MelaluiSubstitusi
Penciptaan uang terjadi apabila BPUG membeli surat-surat berharga
dan membukukan harga surat berharga tersebut ke dalam rekening
giro atau deposito atas nama yang bersangkutan (yang memiliki surat
berharga)
3. Melalui Pemberian Kredit
Penciptaan uang terjadi saat BPUG memberikan pinjaman/kredit
kepada nasabahnya dan kemudian membukukannya ke dalam
rekening giro nasabah yang bersangkutan


sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/uang-bank-dan-penciptaan-uang-3/