Tugas Softskill
kedua
Teknologi Wireless
Pendahuluan
Teknologi
jaringan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, berbagai teknologi
diciptakan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi. Kalau pada era tahun
80-an teknologi jaringan komputer masih mengandalkan pada jaringan kabel, saat
ini basis jaringan tersebut sudah banyak ditinggalkan karena keterbatasannya,
seperti besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh organisasi jika menggunakan
teknologi ini (wired network), selain itu teknologi ini juga tidak
flexibel karena sangat tergantung pada kabel.
Pada
intinya jaringan wireless ini memiliki prinsip dasar sama dengan jaringan
konvensional yang menggunakan kabel bedanya terletak pada media pengantar
datanya. Jika pada jaringan konvensional menggunakan kabel sebagai media
pengantar data antar komputer, pada Jaringan Wireless proses penyampaian
data dilakukan melalui udara dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Sehubungan
dengan luas nya dunia pengetahuan mengenai teknologi jaringan ini, maka penulis
hanya membahas pada teknologi wireless yang digunakan pada tipe Wireless Local
Area Network (WLAN).
Definisi
Wireless
atau wireless network merupakan sekumpulan perangkat elektronik yang
saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan
komunikasi data dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas
datanya. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan
wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi
wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau
mobile communication seperti handphone, dan HT.
Macam-macam
type dari teknologi wireless antara lain :
1. 1.
Wireless Personal Area Network (WPAN), mewakili teknologi personal area
network wireless seperti :
-
Radio Frequensi (RF) Teknologi yang sudah lama digunakan namun,
pasti kita tidak begitu sadar itu merupakan salah satu Wireless, dan RF ini
merupakan perintis dari teknologi Wireless yang ada saat ini.
-
Infra Red (IR). yaitu Sinar Infra Merah yang
sebelum dipakai pada ponsel sebagai alat transmisi data, teknologi ini
digunakan dalam Remote TV atau berbagai Remote lain-nya.
-
Bluetooth Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari
Frekuensi Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya.
BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi
untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar
2,4Ghz.
1. 2.
Wireless Wide Area Network (WWAN), WWAN meliputi teknologi dengan daerah
jangkauan luas seperti selular 2G, 3G, 4G, Cellular Digital Packet Data (CDPD),
Global System for Mobile Communications (GSM), dan CDMA.
Kemunculan
Teknologi Wireless ini dimulai dari peralatan handheld yang mempunyai kegunaan
yang terbatas karena ukurannya dan kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang,
dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Telepon
mobil (Handphone), telah meningkat kegunaannya yang sekarang
memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone adalah
gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan suara normal
dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan suara.
Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA, IR,
Internet wireless, email dan global positioning system (GPS).
Pembuat
juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang
mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia
padalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak
(berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local
Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE),
dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS).
1. 3.
Wireless Local Area Network (WLAN), WLAN, mewakili local area network
wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya.
IEEE
802.11
IEEE
802.11 adalah standar yang diberikan IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) untuk penggunaan jaringan wireless (Wireless
Local Area Networks – WLAN)
Terdapat
tiga varian terhadap standard atau protocol tersebut yaitu:
1. 1.
802.11a
Standar
802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan
frekuensi 5 GHz. Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps.
Untuk
menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices)
hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps.
Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih
banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun
standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media
Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11
atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz
sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Walaupun standar
802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan
pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam
jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b
pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat
sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada
standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.
Standar
802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini
disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk
mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada
kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
1. 2.
Standar 802.11b
Standar
802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11.
Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik
dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless
direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi
indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan
berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan
1 Mbps atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga
kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar
ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari
(discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga
menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi
dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent
protocol).
1. 3.
Standar 802.11g
Standar
802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan
pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu
frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b.
Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a,
perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk
memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti
perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying
(QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan wireless
yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan
dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas
dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika
perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b
atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh
penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi
2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh
perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.
1. 4.
Standart 802.11n
IEEE
802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan
multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik
(PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan
beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari
pada menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan
keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Kemampuan
lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM).
SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer
secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO. SDM dapat
meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial
yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik
pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai
frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk
masing-masing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran
40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan
lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal
ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20
MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada
pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem
non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama.
Arsitektur
coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan
fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).
Tabel 1. Perbandingan standar
jaringan 802.11
Diagram
skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di
bawah ini :
Dari
gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.
1. Infrastructure
wireless LAN
Pada
aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke
suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable
Access unit (PAU) digunakan. Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar
antara 50 hingga 100 m.
1. Ad hoc wireless LAN
Pada
Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu dengan
yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN. Pada jaringan ini, komunikasi
antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/
langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point
dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan
ini.
Jenis-jenis
Perangkat keras (Hardware) Wireless :
Wireless
LAN (Wireless Local Area Network) pada dasarnya sama dengan
jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk
menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless,
channel frekuensi serta SSID (Service Set Identifier) yang unik
untuk menunjukkan identitas dari wireless device. Komponen pada WLAN Untuk
bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama
yang harus disediakan, yaitu :
1. Access Point, Access Point akan
menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor
pusat jika jaringan yang dikembangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access
Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi
sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk
kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
2. Wireless LAN
Interface,
Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop.
Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah
dipasangkan (build in) pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula
bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam.
Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
3. Mobile/Desktop PC, Perangkat akses
untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN
interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
4. 4.
Antena External,
digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh
client (user), misal : antena kaleng.
Perangkat
lunak (software)
yang lazim dan biasa digunakan untuk mengetahui/mencari sinyal/gelombang
wifi selain yang ada dari driver perangkat keras itu sendiri yang telah
terpasang pada sistem operasi antara lain adalah :
AP
Locator, InSSIDer, NetStumbler, Airsnort, Easy Wifi Radar, MhotSpot,
Advanced Hot Scanner, dan lain sebagainya.
Keuntungan
& Kekurangan dari ”Wireless Fidelity (Wi-Fi)
Keuntungan
Wireless (Wi-Fi) :
1. Pemakai tidak
dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik
pemancar WIFI.
2. Jarak pada sistem
WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat
dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu
menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan
hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat
saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga
memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu
ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.
3. Perangkat wireless
untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah
menjadi relatif murah.
4. Sebagian besar
notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan
teknologi Wi-Fi ini.
5. Area jangkauan yang
lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti
bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya
pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km
didukung dengan tinggi tower yang memadai.
6. Memungkinkan Local
Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu
mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi
dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area
outdoor.
7. Wi-Fi merupakan
pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus
menurun.
8. Produk Wi-Fi tersedia
secara luas di pasaran.
9. Wi-Fi adalah kumpulan
standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara
yang berbeda di seluruh dunia.
10.
Protocol
baru untuk kualitas pelayanan dan mekanisme untuk penghematan tenaga membuat
Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang
latency-sensitif (contohnya : suara dan video).
11. Network ini di design
untuk punya symetric up and down speed.
Kekurangan
Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan
Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini
adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless
secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan
pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi
adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi
menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap
individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan
sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam
jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa
sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan
sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :
1. Untuk menggunakan
WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau istilahnya ‘hotspot’.
2. Area jangkauan WiFi
masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.
3. Access Point lebih
mudah disusupi virus.
4. Pertukaran data
gampang disadap.
5. Penggunaan baterai
relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar, sehingga
menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan baterai)
dan menyebabkan panas.
6. Bentuk Wireless
enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau di
persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan
sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.
7. Jaringan Wi-Fi bisa
di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data (termasuk di
dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan ketika tidak ada
akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi tidak terproteksi
secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network Wi-Fi bisa di akses
bebas ber-internet.
Kesimpulan
dan penutup
Penggunaan
teknologi jaringan berbasis wireless merupakan pilihan yang tepat saat ini. Hal
ini disebabkan mulai bergesernya perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis
mereka. Dengan portabilitas dan kompatibiltas yang di tawarkan oleh teknologi
wireless tentunya merupakan pilihan yang sangat menarik. Namun di balik itu
harus di pertimbangkan juga teknologi wireless apa yang tepat untuk di terapkan
di perusahaan sehingga dapat benar-benar membantu bisnis perusahaan tersebut.
Hal ini dapat di lihat dari perbedaan dari masing-masing standar wireless yang
tersedia saat ini (802.11, 802.11a, 802.11b, 802.11g). Dilihat dari sisi
keamanan, tentunya 802.11b sedikit lebih baik karena dapat menerapkan metode
enkripsi dengan menggunakan protokol WEP di dalam jaringan tersebut. Kalau
dilihat dari sisi tidak adanya gangguan/ noise tentunya teknologi 802.11a lebih
unggul karena standar ini hanya menggunakan frekuensi 5 GHz dimana frekuensi
ini tidak banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wirelees lainnya.
Sehingga untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas , maka standar 802.11g
muncul untuk menjembatani kelemahan pada standar 802.11a dan 802.11b.
Daftar
Pustaka :
-
20TEKNOLOGI%20JARINGAN%20TANPA%20KABEL%20_WIRELESS_.pdf
-
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/siskom/IEEE%20802_11n.pdf