Pengertian Waterfall

Sabtu, 19 Januari 2013

Waterfall sebagai model rekayasa perangkat lunak

Permodelan dalam suatu perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Di dalam suatu rekayasa perangkat lunak, sebenarnya masih memungkinkan tanpa melakukan permodelan. Hal ini tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri perangkat lunak.
Permodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal rekayasa, dan permodelan ini akan mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan dalam rekayasa perangkat lunak tersebut.
Model proses perangkat lunak masih menjadi obyek penelitian, tapi sekarang ada banyak model umum atau paradigma yang berbeda dari pengembangan perangkat lunak, antara lain :
  • Pengembangan waterfall
  • Pengembangan secara evolusioner
  • Transformasi formal
  • Penggabungan sistem dengan menggunakan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali
  • Waterfall model pertama kali diperkenalkanoleh Winston Royce tahun 1970. Waterfall Model merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier.  Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.
    Model ini telah diperoleh dari proses rekayasa lainnya dan menawarkan cara pembuatan rekayasa perangkat lunak secara lebih nyata.  Model ini melibatkan tim SQA (Software Quantity Assurance) dengan 5 tahapan, dimana setiap tahapan selalu dilakukan verifikasi atau testing.  Tahapan model waterfall meliputi :
    • Requirment
    Dalam tahapan ini jasa, kendala dan  tujuandari konsultasi dengan pengguna sistem.  Kemudian semuanya dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh user dan staf pengembang.  Dengan kata lain, dalam tahapn ini dilakukan analisa kebutuhan, kemdian diverifikasi klien dan tim SQA.
    • Specification
    Dokumentasi spesifikasi, kemudian diperiksa oleh tim SQA.  Selanjutnya jika disetujui oleh klien, maka dokumen tersebutmerupakan kontrak kerjaantaraklien dan pengembang s0ftware.  Selanjutnya merencanakan jadwal pengembangan software. Jika disetujui oleh SQA, tahap desain baru dilakukan.
    • Design
    Proses design sistem membagi kebutuhan-kebutuhan menjadi sistem perangkat lunak atau perangkat keras.  Proses tersebut menghasilkan sebuah arsitektur keseluruhan. Desain perangkat lunak termasuk menghasilkan fungsi sistem perangkatlunak dalam bentuk yang mungkin ditransformasi kedalam satu atau lebih program yang dapat dijalankan.  Tahapan ini telah menentukan alur software hingga pada tahap algoritma detail.  Di akhir tahap ini, kembali diperksa tim SQA.
    • Implementation
    Selama tahap ini, desain perangkat lunak disadari sebagai sebuah program lengkap atau unit program.  Desain yang telah disetujui, diubah dalam bentuk kode-kode program.  Tahap ini, kode-kode program yang dihasilkan masih pada tahap modul-modul. Diakhir tahap ini, tiap modul di testing tanpa diintegrasikan.
    • Integration
    Unit program diintegrasikan dandiuji menjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.  Setelah uji coba, sistem disampaikan ke konsumen.
    • Operaton mode & retirement
    Normalnya, ini adalah tahap yang terpanjang.  Sistem dipasang dan digunakan. Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.  Perbaikan inmplementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.
    Setiap tahap dari modelini menggunakan Document Drivent, yaitu tahap selanjutnya selalu bekerja berdasarkan dokumen yang telah diberikan sebelumnya.
    Tahapan pada waterfall model tidak akan selesai jika tidak disetujui SQA.  Modifikasi pada tahap tertentu (tidak sesuai dengan dokumen sebelumnya), proses harus kembali pada tahap sebelumnya untuk penyesuaian dan peninjauan ulang.
    Dalam prakteknya, setiap langkah sering tumpang tindih dan saling memberi informasi satu sama lain.  Proses perangkat lunak tidak linierdan sederhana,  tapi mengandung urutan iterasi dari aktifitas pengembangan.  Selama di langkah terakhir, perangkat lunak telah digunakan.  Kesalahan dan kelalaian dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak original dapat diatasi.
    Sayangnya model yang banyak mengandung iterasi, sehingga membuat sulit bagi pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana dan laporan.  Maka dari itu, setelah sedikit iterasi, biasanya bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan langkah pengembangan selanjutnya.
    Masalah-masalah selama resolusi selanjutnya, dibiarkan atau diprogram.  Pemberhentian yang prematur dari persyaratan akan berarti bahwa sistem tidak akan sesuai dengan keinginan user.  Mungkin juga sistem terstruktur secarajelek yang sebenarnya merupakan masalah deain akan dibiarkan karenaterkalahkan olehtrik implementasi.
    Masalah pendekatan waterfall adalah ketidakluwaesan pembagian proyek ke dalam langkah yang jelas/nyata.  Sistem yang disampaikan kadang-kadang tidak dapatdigunakan sesuai keinginan konsumen.  Namun demikian, model waterfall mencerminkan kepraktisan rekayasa.  Konsekuensinya, model proses perangkat lunak yang berdasarkan pada pendekatan ini, digunakan dalam pengembangan sistem perangkat lunak dan hardware yang luas.
    Daftar Pustaka:
    Davis, William S, 1983, Sistem Analisys and Design : A Structured Approach.  Addison-Westley Publishing Company
    Kristanto, Andri, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, YOgyakarta : Gava Media
    Kristanto, Andri, 2004, Rekayasa Perangkat Lunak : KOnsep Dasar, YOgyakarta : Gava Media
    Ngoman, Syahkimiki, 2003, Paradigma Perangkat LUnak, artikel internet
    Wijana,  Katon, 1997, Modul Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana

    0 komentar:

    Posting Komentar