ATA VS SATA
ATA dan SATA merupakan evolusi dari teknologi media penyimpanan (hardisk). ATA dipubikasikan sekitar 1980-an hingga sampai saati ini bahkan telah mendominasi system media penyimpana hardisk. Sedangkan SATA baru dipublikasikan sekitar Agustus 2001 yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang akan mengimbangi dengan perkembangan Processor yang demikan cepatnya.
Dari berbagai sisi, ternyata SATA jauh lebih unggul dibandingkan dengan pendahulunya, yaitu ATA. Berikut keunggulan SATA dibandingkan ATA :
1) Kecepatan lebih tinggi dan masih dapat lebih meningkat lagi
>>ATA,
memilki kecepatan hingga 133 Mbps.
>>SATA
SATA 1.0 memiliki kecepatan 150 Mbps sedangkan SATA 2.0 sampai 300 Mbps.
>>ATA,
memilki kecepatan hingga 133 Mbps.
>>SATA
SATA 1.0 memiliki kecepatan 150 Mbps sedangkan SATA 2.0 sampai 300 Mbps.
2) Sangat mudah dalam penggunaannya tanpa perlu melakukan pengaturan jumper.
>>ATA, memiliki system jumper yang berukuran sangat kecil dan mudah hilang untuk menentukan master/slave.
>>SATA, tidak ada system master/slave sehingga tidak menggunakan jumper. Sistem komunikasi yang digunakan adalah point to point.
>>ATA, memiliki system jumper yang berukuran sangat kecil dan mudah hilang untuk menentukan master/slave.
>>SATA, tidak ada system master/slave sehingga tidak menggunakan jumper. Sistem komunikasi yang digunakan adalah point to point.
3) Mudah dalam pengintegrasian dengan perangkat lain.
>>ATA, memiliki panjang kabel konektor yang hanya sampai 18 inci.
>>SATA, memiliki panjang kabel yang dapat dikembangkan hingga 1 meter.
>>ATA, memiliki panjang kabel konektor yang hanya sampai 18 inci.
>>SATA, memiliki panjang kabel yang dapat dikembangkan hingga 1 meter.
4) Memperbaiki masalah aliran udara di dalam PC yang selam ini menjadi masalah penggunaan kabel ribbon.
>>ATA, kabel koneksinya berjenis kabel pita denga lebar 2 inci.
>>SATA, kabel koneksinya menggunakan kabel tipis berukuran ¼ inci.
>>ATA, kabel koneksinya berjenis kabel pita denga lebar 2 inci.
>>SATA, kabel koneksinya menggunakan kabel tipis berukuran ¼ inci.
5) System konektor yang berukuran lebih kecil.
>>ATA, socket dan konektornya berinterface 40 pin
>>SATA, menggunakan konektor jenis Blade and Beam.
>>ATA, socket dan konektornya berinterface 40 pin
>>SATA, menggunakan konektor jenis Blade and Beam.
6) Hemat tenaga listrik dan dapat mendukung perbaikan desain secara keseluruhan,
>>ATA, memiliki tegangan toleransi 5 Volt untuk beroperasi.
>>SATA, memilki tegangan toleransi 0,25 volt untuk beroperasi.
>>ATA, memiliki tegangan toleransi 5 Volt untuk beroperasi.
>>SATA, memilki tegangan toleransi 0,25 volt untuk beroperasi.
7) Performa dapat ditingkatkan lagi secara manual.
>>ATA, DMA Controller yang dibuat hanya bersifat Onboard.
>>SATA, Menggunaka DMA pada first party..
>>ATA, DMA Controller yang dibuat hanya bersifat Onboard.
>>SATA, Menggunaka DMA pada first party..
8) Meningkatkan proteksi terhadap data dan komponen pendukungnya sehingga jauh lebih reliabel.
>>ATA, fasilitas CRC hanya ada pada level data.
>>SATA, fasilitas CRC dimulai dari level data, level perintah (command) hingga level status.
>>ATA, fasilitas CRC hanya ada pada level data.
>>SATA, fasilitas CRC dimulai dari level data, level perintah (command) hingga level status.
9) Memudahkan dan meningkatkan fleksibilitas penggunanya.
>>ATA, tidak memiliki kemampuan Hot Swap.
SATA, dapat bekerja secara Hot Swap.
>>ATA, tidak memiliki kemampuan Hot Swap.
SATA, dapat bekerja secara Hot Swap.
Itulah dia tugas dari pak dody iskandar,,,,,
Bagaimana pak betul tidak,,,,
Mohon kritikannya yuph,,,,, ^_^
0 komentar:
Posting Komentar